Main Article Content
Abstract
Kebijakan moneter yang ditempuh oleh Pemerintah melalui Otoritas Moneter, dengan cara menambah jumlah uang beredar (berupa uang kartal) berpengaruh pada peningkatan agregate Demand (AD). Peningkatan Agregate Demand ini bila tidak diikuti oleh peningkatan agregate supply (AS) akan berdampak pada tingginya tingkat Inflasi dalam perekonomian Indonesia. Studi ini membuktikan apakah tingginya Inflasi di Indonesia kurun waktu penelitian 1987 hingga 2007 sebagai akibat dari peningkatan agregate demand (AD). Dengan menggunakan model persamaan squesial, dan Pengujian secara parsial digunakan model regresi linier, dengan penduga metode kuadrat terkecil (Least square – LS method) . Proses pendugaan model dilakukan dengan bantuan paket program eviews 5 . Hasil pendugaan adalah sebagai menunjukkan barwa peningkatan agregate demand sebagai dampak dari ekspansi moneter, tidak signifikan berpengaruh pada tingginya Inflasi di Indonesia, walaupun secara parsial ada dua variabel komponen agregate demand yaitu konsumsi masyarakat, dan ekapor berpengaruh, tetapi pengaruhnya relatif kecil yaitu hanya 0,29% dan 1,26%.
Key words :Agregate Demand, and Inflation
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Jurnal Ekonomi Pembangunan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License..