Main Article Content

Abstract

The analysis in this study aims to determine the effect of regional financial performance which includes regional independence ratios, effectiveness ratios, and efficiency to capital ratios for public services in the South Sumatra Province. The data used in this study are secondary data from the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) and the realization of the Regional Budget in 2007-2015. The analysis technique used in this study is panel data regression. The results of the study show that: (1) the independence ratio does not have a significant effect on capital expenditure for public services (2) significant effectiveness ratios affect capital expenditure for public services (3) efficiency ratio significantly influences capital expenditure for public services. In conclusion, the three ratios used by South Sumatra have higher intercepts than other provinces. This indicates that South Sumatra has the highest capital expenditure for the highest public services in Sumbagsel.

Keywords

Financial performance regional budget independence ratio effectiveness efficiency and capital expenditures

Article Details

How to Cite
Ayu Delima, N., Marwa, T., & Yulianita, A. (2019). Kinerja keuangan daerah terhadap belanja modal untuk pelayanan publik di Sumatera Bagian Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 14(2), 69–78. https://doi.org/10.29259/jep.v14i2.8819

References

  1. Assyurriani, Raja. (2015). Pengaruh Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efesiensi, Rasio Aktivitas Dan Rasio Pertumbuhan Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Dan Pemerintah Kota Di Kepulauan Riau Tahun 2010 – 2013. Jurnal Ekonomi, Hal. 2-3.
  2. Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK). Diakses pada tanggal 15 Maret 2016 melalui: www.djpk.depkeu.go.id
  3. Dwijayanti, Retno dan Rusherlistyanti. (2013). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi Se Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12. No. 01.
  4. Hafidh, Aula Ahmad. (2013). Analisis Rasio Keuangan Daerah Dalam Mempengaruhi Belanja Modal Publik Bagi Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Penelitian Humaniora. Vol. 18, No. 2, Oktober 2013: 109-120. Universitas Negeri Yogyakarta.
  5. Halim, A. (2001). Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
  6. Kaho, Yosef Riwu. (1998). Prospek Otonomi Daerah di negara Republik Indonesia. PT. Bina Aksara, Jakarta.
  7. Mangkosoebroto, Guritno. (2001). Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE UGM
  8. Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta
  9. Musgrave R.A and Musgrave P.B. (1993). Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga
  10. Peraturan Pemrintah Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua dari Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nonor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
  11. Susantih, Heny dan Saftiana, Yulia. (2009). Perbandingan Indikator Kinerja
  12. Keuangan Pemerintah Propinsi Se-Sumatera Bagian Selatan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya, Palembang
  13. Susetyo, Didik. (2008). Kinerja APBD Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 6 No.1. Hal. 39– 53.
  14. Tiara, Ferani Inggrid. (2016). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Belanja Modal Dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Universitas Brawijaya, Malang.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

<< < 1 2 3 

You may also start an advanced similarity search for this article.